JAKARTA, Kliknusantara.Com| Sorotan Forum Masyarakat Indonesia Bersih dan Adil (Forum Indonesia) oleh Direktur Eksekutifnya, Dahlan, soal syarat Security Clearance pada proses lelang di KPKLN, kategori Lelang Non Eksekusi Wajib barang milik negara, ditanggapi Panitia Lelang, Letkol Arif.
Persoalan security clearance yang dituding Dahlan sebagai sesuatu yang mempersulit dan berpotensi disalahgunakan, menurut Letkol Arif adalah persyaratan yang telah masuk dalam ketentuan karena menyangkut barang militer dan posisinya berada di basis militer.
Arif menjelaskan bahwa pihaknya sudah berusaha transparan membuka pendaftaran melalui pengumuma dan juga memberi kesempatan kepada yang telah mendaftar pekan lalu melihat langsung barangnya.
"Kami sudah jelaskan saat anwizing, dan itu kami fasilitasi semua yang menjadi ranah panitia. Semua peserta yang telah mendaftar, pekan lalu sudah diberi penjelasan, mereka bebas foto, ambil gambar kapalnya," ungkap Letkol Arif yang dihubungi Redaksi Kliknusantara, Kamis Siang (17/7/24).
Persoalan security clearance kata Letkol Arif, menjadi ranah Mabes AL karena menyangkut adminstrasi yang masuk persoalan intelijen. Panitia hanya menyiapkan rekomendasi kepada yang sudah mendaftar untuk selanjutnya mengurus sendiri ke Mabes AL. Pihaknya sebagai petugas logistik hanya memiliki kewenangan sampai disitu.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Forum Indonesia, Dahlan, menyoal syarat yang dinilai berpotensi disalahgunakan. Menurutnya persyaratan itu mestinya ditiadakan karena sifatnya bekas kapal perang yang akan dijadikan besi tua atau rongsokan.
Dahlan mempertanyakan urgensi persyaratan security clearance kepada para peserta lelang untuk memperoleh bekas kapal perang bantuan angkut prajurit yang sudah akan dijadikan rongsokan itu.
Dahlan menganggap akan ungundang persepsi publik adanya maksud terselubung dibalik persyaratan untuk disalahgunakan jadi modus negosiasi dengan calon peserta tertentu.
Olehnya pimpinan lembaga anti korupsi itu menyarankan dibuka secara transparan persoalan itu agar tidak menimbulkan banyak persepsi dan kecurigaan. Prosesnya bisa fair dan memuaskan semua pihak apapun hasilnya nanti.
Media ini berusaha mengkonfirmasi kepada beberapa peserta lelang, yang menurut keterangan Letkol Arif terdaftar lebih dari 30 calon peserta. Namun hanya 1 calon peserta yang bersedia merespon meski tidak bersedia dibuka jati dirinya.
Calon peserta ini mengaku telah ikut anwizing, dan telah mendapat rekomendasi untuk mendapatkan security clearance dari Mabes AL. Hanya saja sampai saat ini pihaknya belum mendapat informasi mengenai apakah bisa lolos memperoleh persyaratan itu. Ia mengaku optimis walaupun masih menunggu. Jika ia memperolehnya akan berproses dan menyetor uang jaminan sesuai persyaratan lelang.
Untuk diketahui, waktu untuk mendapatkan security clearance itu hanya tinggl hari ini.
"Iya pak waktunya tinggal hari ini, namun kita sudah berusaha memenuhi semua prosedur. Sama seperti kemarin di instansi...(tidak dapat disebutkan disini instansi atas permintaan yang bersangkutan), kami juga mengikuti saja semuanya," ungkap sumber yang enggan dibuka identitasnya ini.
Sementara itu informasi yang dihimpun media ini dari beberapa narasumber, menyebutkan faktor persyaratan dokumen security clearance ini menjadi faktor yang mempersulit. Diprediksi kumgkinan banyak calon yang gugur di soal ini dan tidak dapat mengajukan penawaran.
Meski demikian, Letkol Arif menegaskan jika mereka para calon peserta itu mengurus berdasarkan rekomendasi dari Panitia dan dokumen persyaratan lainnya sepanjang tidak ada permasalahan prinsip menyalahi aturan lelang, tentu akan dapat security clearance dan bisa ikut..... ****
Tulis Komentar