PALOPO, Kliknusantara.Com| Kolaborasi organisasi pencinta alam dan relawan kemanusiaan Luwu Raya benahi Bantaran Sungai Bora dalam rangka Peringatan Hari Sungai. Bentuk kegiatannya antara lain penguatan sempadan Sungai dan Bersih Sungai pada Sabtu (27/7/2024).
Khusus giat penguatan sempadan sungai berupa pemasangan Buronjong berupa kotak anyaman kawat berisi batu yang disusun sepanjang 40 meter. Pemasangan susunan batu itu sebagai upaya mengatasi gerusan air sungai yangg mengancam bangunan SMK 6 di lokasi itu.
Elemen yang berkolaborasi diantaranya KPA Arpala Luwu Utara, Batara Guru Rescue, OPA Galir, Mapato, KPA Sakral, Gempa Sawerigading, KPA Paras, S2UCP, Mapala 45, OPA Verbeek. Turut berkolaborasi, Pramuka dan Siswa SMK 6, beserta Warga Sekitar. Tampak juga hadir personil BPBD Palopo namun sifatnya pribadi, bukan institusi.
Putra Wiranata, salah seorang anggota Relawan Kemanusiaan Luwu Raya yang kepada media ini menuturkan bahwa pihaknya bersama seluruh elemen yang tergabung dalam aksi itu turun sebagai bentuk kepedulian yang mengisi momen peringatan hari Sungai.
"Bentuk kepedulian teman-teman Relawan dan organ Pecinta Alam di Hari Sungai tahun ini," ungkapnya.
Ada pun dijadikannya lokasi Sunga Bora itu sebagai sasaran kegiatan tersebut penuturan salah seorang pegiat relawan senior, Abdul Rauf mengungkapkan awalnya ada penyampaian dari salah seorang guru SMK 6 Palopo Agus Salim Syam yang juga pernah jadi aktifis Mapato (Mahasiswa Pencinta Alam Cokroaminoto) di Kota Palopo dalam Seminar Lingkungan di Sakotae.
Saat itu disampaikan keprihatinan Agus soal ancaman longsor bagian bangunan tempatnya mengajar oleh gerusan air Sungai Bora pada tebing di bantaran Sungai itu. Disampaikan pula hambatan yang dihadapi, terutama kurangnya respon dari para pihak.
Agus yang dihubungi media ini Minggu malam (28/7/24), membenarkan hal tersebut dan menyampaikan kondisi mereka yang kesulitan untuk menyampaikan keluhan ke instansi mana.
"Kami kesulitan untuk mengadu ke mana, kalau soal Sungai, Dinas Pendidikan Provinsi yang menaungi kami, tidak berwenang, ke Pemkot Palopo, sebagai pemilik titik lokasi juga belum ada respon meski sering diusulkan dalam musrembang kecamatan. Entah kalau ke Balai Sungai," ungkapnya.
Pantauan media ini dilokasi yang beralamat di Jl. Opu Toparombeang Bora, Mungkajang, Kec. Mungkajang, Kota Palopo, Sulawesi Selatan itu, relawan dan masyarakat bahu membahu memasaang Buronjong berisi batu itu secara manual. Tak ada pengerahan alat berat. Namun pekerjaan itu sudah mencapai 70% dari target yang direncanakan oleh relawan.
Seluruh pembiayaan dalam kegiatan itu berasal dari sekitar 20 organ relawan dan pencinta alam yang terlibat. Informasi yang diperoleh, kegiatan itu akan terus berlanjut setiap pekan di hari Sabtu dan Minggu. Diperkirakan akan selesai seluruhnya pekan depan.
Adapun Organisasi yang terlibat dalam aksi Hari Sungai Nasional itu:
- Pramuka dan Osis SMKN 6 Palopo
- Mapala Universitas Cokroaminoto Palopo
- PMK Unanda
- Sanggar seni S2UCP
- Pramuka SMK N 2 Palopo
- BATARA GURU RESCUE
- PPRPG GEMPA SAWERIGADING
- AKAR INDONESIA
- BPBD KOTA PALOPO
- LENTERA INDONESIA
- KPA PARAS
- LPLHS
- OPAB GALIR
- KPA SAKRAL
- MAPALA 45 MAKASSAR
- KPA ARPALA
- APARAT DESA (RT)
- Personil TRC BPBD Kota Palopo
- SAR Unhas
- Opa Verbeek.
Tulis Komentar