Ramli selaku Kepala Desa Balaroa mengemuka hal itu saat ditemui media ini di Desa Balaroa pada Senin (29/7/2024).

Ramli mengatakan jembatan yang dibangun atas usulan masyarakat setempat sebagai solusi karena kebun mereka banyak di sebrang sungai itu, mengalami kekurangan tenaga tukang bangunan. 

"Jadi kendala juga tukang. Karena tukang banyak keluar petik cengkeh sehingga pembangunan agak lambat," jelas Kepala Desa Balaroa.

Pantauan media ini dilokasi, tampak ibu-ibu dilibatkan mengumpul pasir yang akan digunakan untuk membangun jembatan tersebut. Kepala Desa Balaroa yang dikonfirmasi mengenai pelibatan Emak-emak itu mengaku hal tersebut adalah keinginan mereka.

"Kalai pasir-pasirnya ini yang dilibatkan ibu-ibu setempat. Mereka yang kumpul, jadi mereka senang," ungkapnya.

Dari penuturan Kepala Desa, diketahui pengerjaan jembatan itu baru jalan  5 hari. Ia pun optimis dapat tuntas sesuai hadapan..... (Nita).