Tumpeng: Warisan Leluhur, Tak Lekang Oleh Waktu

$rows[judul]

MAKASSAR, Kliknusantara.com| Pernahkah Anda melihat tumpeng yang begitu megah dengan berbagai macam lauk pauk? Hidangan khas Indonesia ini bukan hanya sekadar makanan, melainkan juga simbol kekayaan budaya dan warisan leluhur. Bentuknya yang unik menyerupai gunung melambangkan penghormatan kepada Sang Pencipta dan alam semesta.

Masyarakat Nusantara, khususnya di Pulau Jawa, dahulu mengkultuskan gunung sebagai tempat tinggal para dewa atau leluhur. Sehingganya bentuk tumpeng yang menyerupai gunung ini bukanlah kebetulan.

Tumpeng dianggap persembahan kepada leluhur dan sarana untuk memohon berkah.

Berkaitan dengan makna-makna simbolis yang ada dalam tumpeng, nilai-nilai luhur, meyakini adanya kekuatan gaib dari luar tubuh manusia yang dapat memberi dampak dalam kehidupannya.

Menurut kepercayaan tersebut, masyarakat Jawa harus menjaga hubungan dengan Sang Pencipta dan memohon perlindungan, keselamatan dan kesejahteraan, serta rahmat, Tuhan Yang Maha Esa.

Lauk pauk yang menghiasinya juga memiliki makna simbolis. Misalnya, telur yang melambangkan kesuburan, ayam sebagai simbol keberanian, dan sayuran yang melambangkan kesehatan. Semuanya menggambarkan keberagaman budaya Indonesia, tumpeng hadir sebagai simbol persatuan.

Menurut Excutive Chef Yusuf Budiansyah di Vasaka Hotel Makassar, pemilihan bahan-bahan dan hiasan untuk tumpeng juga sangat penting.

"Tidak hanya soal rasa, tapi juga soal kualitas dan kesegaran. Bahan-bahan alami seperti Beras, kunyit, aneka rempah, santan, garam, merica, daun pandan. Hiasan alas: tumpeng, daun pisang, wortel, cabe merah, timun, tomat, daun selada” ujarnya.

“Dengan menyajikan tumpeng, kami ingin memperkenalkan warisan budaya Indonesia kepada tamu-tamu negara. Berharap tumpeng menjadi jembatan untuk mempererat hubungan antarbangsa,” ucapnya saat berbincang ringan pada 13 November 2024 silam.

Tumpeng bisa kita temui diberbagai daerah, termasuk di Makassar. Meskipun nasi tumpeng termasuk masakan tradisional dari pulau Jawa, tapi bukan berarti tidak bisa dijadikan makananan pemersatu bangsa. Rasa yang dimiliki tumpeng sangat khas dengan masakan orang Indonesia. Tinggal kita menyajikannya dengan sesuai selera tiap daerah di Indonesia.

Nirwana dari Hamaasah food & drink, seorang Ibu rumah tangga yang memulai bisnis usaha kuliner rumahan saat pandemi COVID-19 melanda. Ia melihat peluang  pada menu yang beragam dan cita rasa yang khas Makassar. Tumpeng buatannya langsung disukai banyak orang.

"Walaupun tumpeng rasanya identik dengan aroma rempah masakan Jawa seperti kencur, daun jeruk, daun pandan, rempah lengkuas, tapi tumpeng yang saya buat tumpeng Hamaasah sendiri tidak menggunakan rempah lengkuas. Cukup daun pandan dan daun salam, serta juga tidak memakai kencur  karena aromanya sangat kuat dan kadang tidak cocok di lidah orang Makassar,” tutupnya.

Penulis: TAUFIK HIDAYAT (Mahasiswa Uin Alauddin Makassar)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)